Laman

Senin, 07 November 2011

DINAMIKA KEHIDUPAN SANTRI AL HIKMAH

DINAMIKA KEHIDUPAN SANTRI AL HIKMAH

  1. SISTEM ADMINISTRASI
“ Segala jenis/bentuk pembayaran yang ada di pesantren itu aqadnya shodaqoh/hadiah kepada pengasuh”.
1.                                    Pondok
·   Administrasi bulanan pondok disebut “ Syahriyah” dan untuk penyetoranya di lakukan setiap bulan sekali kepada bendahara kamar masing-masing/ pengurus bendahara di sertai dengan buku syahriyah. Dan untuk ketentuan yaitu Rp 30.000/bulan dengan rincian Rp 29.000,-  kembali ke pondok dan yang Rp 1.000 untuk kembali ke kamar. ( Dana ini akan di gunakan untuk segala kebutuhan pondok).
·   Untuk administrasi tahunan yaitu :
-          DU (Daftar Ulang Pondok)
-          Haflah Kubro (Perayaan yang di selenggarakan guna memperingati ulang tahun pondok yang bertepatan dengan hari kemerdekaan RI 17 Agustus)
-          Dan Kotmil Qur’an (Acara khataman Qur’an yang meliputi Juz ‘amma dan Binadzor yang mana rata-rata pesertanya kelas 2 dan kelas 3 dan pelaksanaanya pada bulan sya’ban menjelang bulan Ramadhan.
2.                                    Sekolah
·   Pembayaran dilakkan di kasir yayasan yang bertempat di antara gedung SMA dan MTS

  1. CARA MAKAN
Cara makan yang ada di pondok itu menggunakan sistem catering yang mana ada 8 kos makan yang terdapat di lingkungan Ponpes Al hikmah 2  dan penempatan catering untuk santi baru di tentukan oleh pengurus
Kos makan yang di kelola pondok :
1.      Catering
Catering merupakan kos makan yang dikelola oleh pondok dengan slogan “ Shodaqoh Terselubung” Kenapa ? Karena setiap santri yang mengambil kos di catering secara otomatis telah membantu santri Bilasartin (santri yang tanpa biaya). Bertujuan agar santri putra terhamin dalam makan dan pergaulan.
Ketentuan kos Catering :
-          Wajib bagi santri baru dan kelas dua makan di catering yang telah di tenrukan oleh pengurus bagian catering
-          Sedangkan kelas 3 boleh kos / caterng di luar wilayah pondok dengan syarat di bungkus dan di antarkan  ke komplek pondok.  
catering yang dikelola pondok yaitu :
1)      Katering Al Hasan
Tempat di belakang komplek Al Hasan
2)      Katering Al Asna ( Gus Nidhom )
Tempat di depan komplek Al Hasan / belakang ndalem Gus Nidhom
3)       Katering Biki ( Gus Najib/Ning Zub )
Tempat di  belakang ndalem Gus Najib  di samping Biki
4)      Katering Al Haidar ( Gus Sholah/ Ning Eri )
Tempat disamping gedung MTs / belakang ndalem Gus Sholah, di atas ndalem Gus Najib  
5)      Katering El Fikar ( Abah Maftuh/ Ibu Masyiroh )
Tempat di belakang ndalem Abah Maftuh, di samping Al Haidar
6)      Katering Mida ( Bpk Afif )
                              Tempat di depan Lap SMA, depan ndalem Abah Maftuh
7)      Katering Samid / Samping Mida ( Ibu Umi )
Tempat di depan Lap. SMA, di samping Mida
8)      Katering Luby ( Bpk. Mustholih )
Tempat di samping gedung SMA.

SISTEM PEMBELIAN
  1. Catering
Untuk kos makan catering setiap santri baru bisa memperoleh kos makan catering itu di sekretariat PSB bagian Katering / Pengurus Bagian Usaha & Perekonomian.
Untuk santri lama yang mendapat giliran akan di bagikan oleh pengurus kepada Pembina/Ketua kamar masing-masing untuk dibagikan kepada anggota kamarnya.
Dan untuk pembayaran bisa melalui  pengurus bagian catering di kantor pondok.
  1. Kos yang di luar wilayag pondok
Santri kelas 3 boleh memilih kos makan sesuai selera di kos-kos yang telah dibatasi pondok yaitu dengan membeli kos tersebut kepada ibu kos yang terkait dengan tempat masing-masing.

Cara pengambilan makan :
Setelah santri membeli kos makan/catering akan di beri kartu yang mana satu bendelnya berisi 30 lembar.. Dan caranya dengan menukarkan 1 lembar kartu dengan pengambilannya sesuai dengan nama ibu kos makan masing-masing yang tercantum dalam kartu tersebut.

  1. CARA MANDI
Sebelum kita memulai mengetahui bagaimana sih tata cara  mandi di pondok Al  Hikmah ini, “  Hebat yah mandi aja ada tata caranya “. Sebaiknya kita harus mengenal dulu tentang kehidupan bermasyarakat di pondok mulai dari makan, tidur, mandi, belajar, DLL. Sebagai mana telah di jelaskan di atas saatnya kita bercerita tentang tata cara mandi yang ada di pondok ini. Semua serba ngantri, kita harus siap antri karena kita tidak hidup sendiri.
Mungkin ketika kamu membaca tema di atas kamu akan tertawa karena tema tersebut tidak perlu di ajarkan kepada kamu yang sedang menginjak dewasa, sedangkan mandi semua anak kecilpun tahu bagaimana caranya. Tapi kamu jangan salah paham dulu dengan tema di atas . Disini  akan menjelaskan cara mandi yang berbeda dengan cara-cara mandi biasanya khususnya di pondoik Al Hikmah ini. Kami akan memberitahukan kepada kamu semua etika yang wajib kamu ketahui karena jika kamu ketinggalan berita ini dijamin kamu akan rugi dan selalu terbelakang.





Mau tahukan  Yuk simak bersama……
1.      Dalam mengantri kolam kamu hendaknya mengucapkan kata “ BARE” kepada santri lain yang ada di kolam yang akan kamu tempati. Nah kata bare tersebut sudah dipahami oleh semua santri Al Hikmah, karena kata tersebut mengandung makna ”Saya mandi setelah kamu”
2.      Ketika kamu mengalami masalah : Kamu mengucapkan “BARE” dan jawaban santri di dalam kolam “ ADA BARENYA” hendaknya kamu cari yang lain, namun bila kamu tidak menemukan orang yang menunggu di depan kolam itu maka kamu mengucapkan “ NYELANGI” maksudnya kamu meminta kepada santri tersebut untuk mengizinkan kamu masuk setelahnya sebelum santri lain yang bare / setelahnya datang.
3.      Sebaiknya setelah kamu mengucapkan kata “ BARE” kamu juga menunggu di depan kolam yang hendak kamu masuki mengantisipasi agar kolam tersebut tidak di masuki oleh santri lain.
4.      Latihlah dirimu untuk terbiasa bangun pagi agar kamu tidak ikut ngantri dalam keadaan ngantuk.
5.      Lihatlah keadaan (sikon) ketika sudah banyak santri yang ngantri atau bare setelah kamu hendaknya kamu mempercepat gerakan kamu dalam mandi “ Ingat bahwa kamu tidak hidup sendiri”.
6.      Kamu harus mandi menggunakan pakaian sopan yang menutup aurat ketika hendak ke kamar mandi .
7.      Kamu dan semua santri dilarang membobol (membuka paralon air ) karena dapat menyumbat keluarnya air yang mengalir atau mengisi kolam-kolam yang lain.
8.      Hendaknya kamu tidak membiasakan diri untuk menggunakan handuk, ketika kamu berjalan dari kolam menuju kamar karena dikhawatirkan akan terlihat aurat kamu oleh kaum ajnabi atau lawan jenis yang datang kekomplek.
9.      kamu dan santri tidak boleh ngobrol, nyanyi dan bercanda atan lainnya yang membuat gaduh kamar mandi.
10.  Setelah kami menjelaskan hal tentang tata cara mandi di pondok pesantren Al Hikmah ini, kami mengajak dan mengharap agar kamu semua bisa mengikuti, mematuhi apa yang sudah kami beritahukan kepada kamu. Dan dari buku panduan ini kami berharap agar kalian tidak meniru santri lain  yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

  1. STANDAR PERILAKU DALAM PESANTREN
1.   PERILAKU/ AKHLAK
a.       Akhlak berpakaian
·         Model pakaian busana muslim (baju islami yang sopan ‘tidak gaul’ dan sama sekali tidak  menyerupai perempuan) dan di larang memakai celana pensil baju berganbar.
·         Jumlah pakaian 3 stel seragam sekolah, 3 stel pakaian bebas, 1 stel baju olah raga 1 jaket/jas dan 3 stel pakaian sholat.
·         Waktu berpakaian :
² Saat mengikuti kegiatan pondok, pulang ataupu bepergian tidak diperkenankan memakai kaos dan celana


² Saat didalam pondok harus memakai pakaian yang sopan dan menutupi aurat Dan memakai peci hitamwaktu pulang atau keluar dari pondok
²  Saat sholat memakai sarung dan memakai baju panjang
    1. Ahlaq Berbicara
·         Apabila berbicara dengan sesame santri memakai bahasa jawa kromo atau bahasa indosia arab dan inggris (wajib untuk siswa MAK, MMA, MA’HAD ALY dan dianjurkan bagi yang lain.
·         Cara menyampaikan pembicaraan atau perkataan dengan sesopan mungkin (tidak boleh berbicara dengan jarak lebih dari 10 M).
·         Dalam menyapa dengan sesama dan kakak kelas memakai sapaan “MAS” atau “AKHI” dan adik kelas memakai sapaan “DHE” apabila dengan guru memakai sapaan Ustadz atau Ustadzah.
    1. Ahlaq Bergaul
·         Mengucapkan salam dan jabat tangan apabila bertemu sesame santri putra atau Ustadz /Ustadzah dan Masyarakat.
·         Beramah tamah atau sowan kepada pengasuh ketika hendak pulang atau datang ke pondok.
    1. Ahlaq Belajar
·         Berwudhu ketika hendak belajar
·         Apabila membawa buku tidak diperbolehkan membawa tas dan tidak dengan posisi mencangking
·         Apabila membawa Al qur’an harus didekap didada dan dilarang menaruhnya di lantai

2.      IBADAH YANG HARUS DILAKUKAN
a.       Sholat fardlu.
·         Wajib melaksanakan sholat berjamaah dengan pengasuh (Maghrib, Isya dan Shubuh)
·         Wajib membaca surat Al Mulk setelah pengajian sentral
·         Dilarang gaduh dan ramai apabila berada ditengah-tengah jamaah sholat atau jama’ah pengajian
·         Dalam posisi berjama’ah tidak boleh ada shof yang kosong atau longgar
b.      Sholat Sunnah
·         Dianjurkan melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid ketika memasuki masjid.
·         Dianjurkan melaksanakan sholat sunnah rowatib, duha dan sholat malam (Tahjjud, Hajat)
·         Dianjurkan melaksanakan sholat tasbih setiap malam jum’at
c.       Puasa Sunnah
·         Dianjurkan berpuasa sunnah pada hari senin dan kamis
·         Dianjurkan berpuasa sunnah pada hari-hari tertentu



    1. Membaca Al Qur’an
·         Wajib membaca Al Qur’an (deresan) menjelang jama’ah sholat

3.      BUDAYA SANTRI AL HIKMAH DALAM LINGKUP KAMAR
    1. Malas
    2. Sangat mengikuti arus lingkungan
    3. Kurang bisa memengatur waktu
    4. Tidak segera mengikuti kegiatan pesantren atau sering menunda-nunda aktifitas pondok
    5. Kurang sopan sopan santun terhadap guru atu ustadz
    6. Suka gaduh dan berisik tanpa melihat kondisi
@ Sikap dan Strategi Menghadapinya
a.       Tidak terlalu ramah
b.      Memanfa’atkan waktu sebaik mungkin, sebagaimana realita yang ada karena keterbatasan sarana dan prasarana khususnya kamar mandi yang hanya tersedia kuranglebih 100 kamar mandi dengan perbandingan 1500 orang sedangkan penggunaan fasilitas tersebut secara bersamaan seperti halnya waktu shubuh, Maghrib dan Isya maka dari itu kita harus memiliki strategi sebagai berikut:
1). Ketika waktu shubuh bagun lebih pagi
2). Ketika magrib mengambil air wudhu lebih awal
3). Ketika Isya mengambil air wudhu lebih cepat

               



Tidak ada komentar:

Posting Komentar